Daftar dan main dengan pasaran terbaik di TOTOCC . Situs TOTOCC menyediakan banyak jenis permainan yang bisa anda mainkan dengan deposit mulai dari 10,000.
Leg kedua babak 16 besar Liga Champions UEFA akan dimulai malam ini dengan Chelsea menjamu Borussia Dortmund dan Benfica melawan Club Brugge di kandang.
Menjelang pertandingan UCL yang menentukan, akan ada perbincangan baru tentang aturan gol tandang dan bagaimana hal itu memengaruhi dinamika permainan.
Apakah aturan gol tandang masih ada di Liga Champions?
Aturan gol tandang, dimulai di Liga Champions (sebelumnya disebut Piala Eropa) pada tahun 1956, dihapuskan oleh UEFA, badan pengatur kompetisi pada Juni 2021.
Kapan aturan gol tandang dibatalkan?
Aturan gol tandang di Liga Champions dihapuskan pada 24 Juni 2021.
Mengapa aturan gol tandang dihapus?
Aturan gol tandang di Liga Champions dihapus setelah UEFA merasa tidak pantas ‘untuk gol tandang lebih berbobot daripada gol yang dicetak di kandang.’
βDengan mempertimbangkan konsistensi di seluruh Eropa dalam hal gaya permainan, dan banyak faktor berbeda yang menyebabkan penurunan keuntungan sebagai tuan rumah, Komite Eksekutif UEFA telah mengambil keputusan yang tepat dalam mengadopsi pandangan bahwa tidak lagi sesuai untuk sebuah gol tandang untuk membawa bobot lebih dari satu gol di kandang,β kata Presiden UEFA Alexander Ceferin dalam sebuah pernyataan.
Apa aturan gol tandang di Liga Champions?
Aturan gol tandang menyatakan bahwa jika dua tim telah mencetak gol yang sama selama dua pertandingan (kandang dan tandang), maka tim dengan jumlah gol tandang yang lebih banyak, akan memenangkan pertandingan.
Apa saja pertandingan Liga Champions yang hebat ketika aturan gol tandang diberlakukan?
Berikut adalah beberapa contoh tim yang bangkit kembali untuk menang dengan aturan gol tandang menguntungkannya:
1. Barcelona vs AS Roma (UCL 2017-18)
Salah satu comeback paling signifikan di Liga Champions, dengan menggunakan aturan gol tandang adalah kemenangan Roma atas Barcelona di turnamen edisi 2017-18. Sementara Barcelona memimpin 4-1 setelah leg pertama, Roma mencetak tiga gol di kandang, membuat skor agregat menjadi 4-4. Sejak Roma mencetak gol di Camp Nou, tim Italia itu melaju ke perempat final.
2. Manchester United vs Paris Saint-Germain (UCL 2018-19)
Gol dari Kylian Mbappe dan Presnel Kimpembe membuat PSG mengalahkan Man United dengan nyaman di Stadion Old Trafford. Namun di leg kedua, dua gol dari Romelu Lukaku dan tendangan penalti yang menentukan oleh Marcus Rashford membuat skor menyamakan kedudukan menjadi 3-3 secara agregat. Namun, karena United memiliki tiga gol tandang dibandingkan dengan dua gol PSG, Setan Merah melaju ke perempat final.